Pantai Losari berdiri sebagai lambang pariwisata di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menempati posisi strategis di bagian barat kota ini.
Tempat ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan sosial bagi penduduk lokal Makassar tapi juga menawarkan kesempatan untuk bersantai dalam suasana yang menggambarkan miniatur dari Sulawesi Selatan.
Pengunjung di Pantai Losari dapat menikmati berbagai simbol budaya yang unik dari Sulawesi Selatan, termasuk anjungan yang memamerkan nama-nama suku utama di daerah Pulau Sulawesi ini, seperti Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar, yang ditulis dengan desain yang menawan untuk menjadi latar foto yang sempurna.
Selain itu, deretan patung para pahlawan Sulawesi Selatan juga menjadi daya tarik utama, di mana figur-figur seperti Sultan Hasanuddin, Arung Palakka, Sultan Alauddin, dan banyak tokoh penting lainnya dihadirkan dengan gagah, menambah nuansa historis dan kebanggaan lokal di Pantai Losari.
Riwayat Pantai Losari
Pantai Losari awalnya adalah sebuah pasar ikan. Di era tersebut, pedagang lokal berdagang di sepanjang pantai ini, dimana pasar ikan beroperasi di pagi hari dan sore hari diambil alih oleh pedagang makanan ringan dan jajanan tradisional Makassar seperti kacang dan pisang epe.
Proses pembangunan Pantai Losari dimulai pada tahun 1945, saat itu dibangun struktur tambahan pertama di pantai ini. Sebuah desain dengan lantai dasar beton sepanjang 910 meter dibuat atas inisiatif dari Pemerintah Wali Kota Makassar kala itu, DM van Switten, selama periode 1945-1946.
Saat di bawah pengawasan pemerintahan NICA, pembuatan lantai ini bertujuan untuk melindungi berbagai area dan fasilitas penting di Jalan Penghibur dari ganasnya gelombang Selat Makassar.
Dengan berjalannya waktu, Pantai Losari mengalami transformasi dari sekedar garis pantai menjadi pusat kegiatan dan keramaian, menarik banyak pedagang kaki lima yang menawarkan jajanan khas Makassar.
Kini, Pantai Losari terkenal sebagai landmark Kota Makassar serta menjadi pusat kuliner yang menampilkan keunikan daerah tersebut.
Cara Mengakses Pantai Losari
Terletak di Jalan Tanjung Bunga, Desa Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Pantai Losari menawarkan aksesibilitas yang mudah berkat posisinya yang strategis. Pengunjung bisa menggunakan baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum untuk mencapai lokasi ini.
Dari Bandara Sultan Hasanuddin, perjalanan menuju Pantai Losari memakan waktu sekitar 40 menit dengan melewati jalan tol. Sementara itu, bagi yang berangkat dari Pelabuhan Soekarno Hatta, estimasi waktu yang diperlukan untuk sampai ke Pantai Losari adalah sekitar 20 menit.
Pantai Losari terbuka untuk umum 24 jam tanpa jam operasional tertentu, meskipun kebanyakan pengunjung memilih untuk datang antara jam 15.00 Wita hingga 22.00 Wita. Meski tidak dipungut biaya masuk, pengunjung diharuskan membayar biaya parkir saat mengunjungi area pantai ini.
Fasilitas di Pantai Losari untuk Para Wisatawan
Pantai Losari menawarkan berbagai fasilitas yang dirancang untuk memastikan kenyamanan para pengunjung. Dari tempat-tempat nyaman untuk bersantai, fasilitas untuk beribadah, hingga aneka pilihan kuliner, semua tersedia untuk memperkaya pengalaman Anda saat berkunjung.
Salah satu fasilitas utama yang bisa dinikmati di Pantai Losari adalah:
1. Area Menikmati Sunset
Salah satu kegiatan wajib bagi pengunjung adalah menikmati keindahan sunset. Pantai Losari tidak hanya menyediakan pemandangan matahari terbenam yang memukau, tapi juga menawarkan kesempatan untuk menikmati kuliner lokal, seperti Pisang Epe, sambil menyaksikan sunset.
Anjungan di Pantai Losari menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati momen matahari terbenam, khususnya ketika cuaca cerah. Ini merupakan pengalaman yang tak boleh terlewatkan bagi siapa pun yang berkunjung ke Pantai Losari.
2. Masjid Amirul Mukminin Terapung
Bagi pengunjung Pantai Losari yang ingin memadukan pengalaman wisata dengan aktivitas keagamaan, Masjid Amirul Mukminin terapung menawarkan destinasi yang sempurna.
Masjid ini menjadi salah satu simbol keagamaan ikonik di Makassar, menyediakan ruang bagi pengunjung muslim untuk melaksanakan ibadah.
Dengan desain yang terinspirasi dari rumah adat tradisional Sulawesi Selatan, Masjid Amirul Mukminin memulai pembangunannya pada tahun 2009 dan selesai pada Desember 2012.
Pembukaannya diresmikan oleh Jusuf Kalla, menambahkan keistimewaan pada masjid terapung ini sebagai tempat ibadah sekaligus atraksi wisata.
3. Wahana Air untuk Petualangan
Pantai Losari tak hanya mempesona dengan pemandangannya, tetapi juga menawarkan keseruan melalui berbagai wahana air.
Pengunjung dapat memilih dari beragam aktivitas wahana air untuk mengeksplorasi keindahan sekitar Pantai Losari lebih dekat. Tersedia pilihan seperti perahu, sepeda air, dan banana boat yang siap memberikan pengalaman menyenangkan dan memacu adrenalin.
4. Petualangan Kapal Pinisi
Pengalaman unik lainnya di Pantai Losari adalah menyewa Kapal Pinisi dari dermaga yang terletak tepat di belakang anjungan letter Pantai Losari.
Kapal tradisional ini menawarkan kesempatan langka untuk berlayar mengelilingi pantai atau menjelajahi pulau-pulau di sekitarnya.
Dengan Kapal Pinisi, pengunjung dapat menikmati keindahan Pantai Losari dari perspektif yang berbeda, menambah dimensi baru pada petualangan mereka di Makassar.